Hasil pengukuran baru oleh Laboratorium Fisika Nasional Inggris menunjukkan bahwa Bumi saat ini berputar lebih cepat dari setengah abad yang lalu. Hal ini karena perputaran bumi yang cepat sama dengan hari yang lebih pendek dari biasanya. Pada tanggal 29 Juni, rotasi penuh Bumi membutuhkan waktu 1,59 milidetik kurang dari 24 jam, hari terpendek yang pernah tercatat.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa jika kecepatan rotasi terus meningkat, manusia mungkin perlu menghilangkan 1 detik dari jam atom selama ini. Jika rotasi cepat Bumi berlanjut, itu bisa mengarah pada pengenalan detik kabisat negatif pertama, ujar Graham Jones, seorang astrofisikawan.
Sampai saat ini belum diketahui apa penyebab Bumi berotasi lebih cepat selama beberapa tahun terakhir. Selain itu pada Rotasi Bumi dipengaruhi oleh berbagai faktor, dari struktur interiornya, pasang surut Bulan hingga perubahan iklim.
Dampak buruk yang ditimbulkan akibat kecepatan putaran bumi yang meningkat dapat menyebabkan sistem teknologi, dan informasi menjadi kacau karena pada umumnya sistem teknologi dan informasi memiliki patokan waktu sebagai bagian dari update database dan pemrogramannya.
Di sisi lain muncul spekulasi laju putaran yang lebih cepat yang disebabkan oleh pergerakan kutub geografis Bumi yang berfluktuasi, yang dikenal sebagai goyangan Chandler, gerakan tidak teratur kutub geografis Bumi di seluruh permukaan dunia.
Amplitudo normal goyangan Chandler adalah sekitar 3m hingga 4m di permukaan bumi,” kata Zotov, ia mengatakan kepada TimeandDate bahwa ada "70 persen peluang" planet ini telah mencapai panjang minimum satu hari, yang berarti kita mungkin tidak akan pernah menggunakan detik kabisat negatif.
Namun, Zoltov mengakui belum ada cara untuk mengetahui secara pasti dengan teknologi saat ini.